Tuesday, February 6, 2007

SEBELUM MASEHI SAMPAI TAUHN 60 AN

Seperti sebuah dongeng saja….akhirnya, kebenaran terungkap setelah lama ditutup tirai kebohongan…
Minyak kelapa murni atau VCO(virgin coconut oil) di tuduh menjadi penyebab penyakit maut yang beredar di Negara-negara maju. Kebenaran akhirnya terkuak juga. VCO ternyata menyehatkan karna mengandung 93% asam lemak jenuh, tetapi 47 - 53% berupa minyak jenuh berantai sedang. VCO ternyata tidak tertimbun dalam tubuh melainkan mudah dicerna dan terbakar.
  • SM 3.960
    Ternyata sudah sejak dahulu minyak kelapa dipakai sebagai bahan pangan dan obat, juga dapat menenangkan pikiran serta kesehatan jiwa. Para leluhur kita meninggalkan kitab kuno Ayurveda yang menyatakan daging buah, air, santan dan minyak kelapa tak lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat tropis seperti Indonesia, Mikronesia, Polinesia, Amerika tengah dan selatan
  • 1945
    mencapai kejayaan pada tahun ini. Komoditi ini menjadi unggulan pada sejumlah Negara Asia pasifik. Nah ketika Perang Dunia II, air kelapa digunakan untuk mengompres luka para prajurit. Menyelamatkan nyawa tentunya…
    setelah perang mereda, di Amerika dan Inggris minyak kelapa menjadi margarine. Kalangan pembisnis menyerukan agar ketergantungan dengan minyak tropis di kurangi dan diganti dengan minyak jagung dan kedelai.
  • 1954
    Di Amerika Serikat penyakit jantung merajalela. Peneliti muda David Kritchevsky menerbitkan risetnya. Uji praklinis pada kelinci menunjukan, kolesterol menyumbat arteri yang memicu penyakit jantung. Dan minyak jagung, minyak kedelai dan minyak bunga matahari mampu menurunkan kadar kolesterol dan sebaliknya minyak kelapa. Tentu saja menurut David.
  • 1963 - 1965
    Negara Adidaya ini terus mempropaganda minyak kelapa sebagai minyak jahat. Procter dan Gambler menyarankan American Heart Association untuk menghindari minyak kelapa dari daftar diet…sungguh meyedihkan fitnahnya ya..

TAHUN 80 AN

  • 1984
    National Cholestrol Education Program mengeluarkan pernyataan, "Minyak kelapa sawit dan minyak kelapa harus dihindari." Kampanye terus berlanjut sampai 3 Juni 1987. Koran The New York Times yang berpengaruh membuat editorial:minyak kelapa diimpor dari Indonesia dan Malaysia memang murah, tapi menyebabkan pembuluh darah.
  • 1987
    publikasi terus berlanjut. Kini giliran American Soybean Association yang berkampanye anti minyak tropis seperti minyak kelapa. Lembaga itu mendesak agar Food and Drugs Association untuk memberi label "Minyak Tropis" di setiap kemasan minyak kelapa.
  • 1989
    American Soybean Association menyelenggarakan konfrensi pers di ibukota Washington DC. Lembaga itu mengutip pernyataan Institut Jantung, Paru-paru, dan Darah Nasional serta Badan Riset Nasional. "Konsumen harus menghindari minyak kelapa, minyak kernel kelapa, dan kelapa."

TAHUN 90 AN

  • 1990
    riset oleh Mendis dan Kumarasunderam tentang minyak kelapa dan minyak kedelai. Kesimpulannya:minyak kelapa memicu tingginya kolesterol jahat. Sedang minyak kedelaijustru menurunkan kadar lipoprotein yang tak perlu.
  • 1992
    Kaunitz dan Dayrit menemukan data empiris yang fenomenal. Mereka mengamati masayrakat yang mengkonsumsi minyak kelapa. Ternyata minyak kelapa bukan penyebab penyakit jantung dan penyakit kematian. Ini sesuai dengan hasil riset oleh Dr Dan Erington, ahli ekonomi pertanian Universitas Australia. Masyarakat Tuvalu di Pasifik yang menjadi obyek riset.
  • 1995
    hasil riset oleh Dr. Mary G Enig, ahli biokimia dan nutrisi, virgin coconut oil oleh tubuh diubah menjadi monolaurin. Asam lemak itu dikenal antivirus yang bermanfaat dalam penyembuhan Acquired Immuno Deficiency syndrome (AIDS). Hasil riset itu juga diterbitkan oleh Hindu, Koran nasional yang terbit di India. Negeri anak benua itu salah satu produsen kelapa terbesar di dunia.
  • 1999
    tepatnya 17 April di Hote, Renaisans Washington berlangsung konferensi pers. VCO mengandung asam lemak sebagai sumber energi dan antimikroba. Sekitar 50% asam lemak dalam VCO merupakan asam laurat. Dalam tubuh asam itu diubah menjadi monolaurin yang berfaedah sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan begitu ia potensial untuk mengobati beragam penyakit dari influenza hingga AIDS.

TAHUN 2000AN

  • 2002
    istilah virgin coconut oil belum popular, di Indonesia berdiri sebuah perusahaan yang memproduksi VCO. Dengan mesin mutakhir, perusahaan it uterus memproduksi minyak murni untuk memasok pasar Jerman. Ekspor di tempuh melalui Singapura dengan label minyak kelapa.
  • 2004
    Dr Bambang Setiaji dari Universitas Gadjah Mada mempopulerkan istiah virgin coconut oil di Indonesia melalui pameran dan publikasi. Pada penghujung tahun 2004 komoditas itu banyak ditawarkan sebagai obat meski belum melewti serangkaian uji ilmiah. Toh secara empiris banyak penderita penyakit berat seperti jantung koroner, diabetes mellitus dan hipertensi yang sembuh antara lain erkat VCO.
  • 2005
    di seluruh tanah air bermunculan produsen minyak dara. Sitem dan cara kerja beragam seperti dengan teknologi sentrifugal, enzimatis, teknologi dingin, dan mekanisasi canggih. Selain pasar local, pasar luar pun di pasok VCO….sukses kan!!!